Sepi
memenjara hidupku. Menjadi tawanan oleh cintamu. Kebosanan menggodaku untuk
berontak. Tapi apa dayaku. Hidupku terbelenggu norma. Norma yang harus kujalani
sebagai penghukumanku.
Sepi
memenjara hidupku. Menjadi tahanan oleh rasa posesifmu. Merenggut mahkota
kebebasanku. Sehingga aku tak mengenal lagi arti cinta yang pernah kau berikan
dulu. Rasa jenuh merayuku melarikan diri dari semua hal indah yang kau janjikan
waktu itu. Tapi apa kuasaku, hatiku terpasung oleh aqidah. Aqidah yang tidak
bisa kukatakan sebagai kutukan.
Tapi
adakah sepi yang tak bisa memenjara rindu? Sepi yang melahirkan bait-bait
puisi. Menarikan sya’ir sya’ir tanpa nada. Mendendangkan sajak-sajak elegy
tanpa jeda.
Tapi
adakah sepi yang tak bisa memenjara angan? Sepi yang melahirkan imajinasi.
Menabuh khayal genderang luapkan rasa. Mendentingkan mimpi ruahkan karsa.
![]() |
| sumber foto by google |

No comments:
Post a Comment